MASA POST INDUSTRIAL CITIES (1900an – Kini)
POST MODERNISM
Arsitektur post modernism muncul sebagai bentuk ketidakpuasan atas masa sebelumnya yaitu masa arsitektur modern. Rasa estetika arsitektur modern dianggap terlalu terikat pada ketentuan sehingga kekreativit
asan terbelenggu pada pilar aturan. Post modernism muncul sebagai sebuah gebrakan baru dalam dunia arsitektural. Keindahan yang ditawarkan dianggap sebagai ciri dari kreativitas yang selama kurun waktu yang lama terkurung dan terikat pada aturan telah terbebas.
Konsep post modernism dikenalkan oleh Jean-Francois Lyotard (1984) dalam dunia filsafat. Kemudian istilah ini dikenalkan di dunia arsitektur. Post modernism mencoba tidak memisahkan seni dari lingkungan, dan menolak pemisahan antara seni yang masuk akal dengan budaya populer. Post modernism yang biasa d
ikenal dengan sebutan posmo merupakan representasi dari keindahan yang tidak dapat dipresentasikan oleh modernisme, Menurut Pauline Rosenau (1992) Post modern didefinisikan sebagai kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji-janjinya, juga mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas seperti industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat. Namun mereka meragukan prioritas-prioritas modern seperti karier, jabatan, tanggung jawab personal, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme, penelitian objektif, kriteria evaluasi, prosedur netral, peraturan imper
sonal dan rasionalitas. Selain itu, postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan dunia (world view), metanarasi, totalitas, dan sebagainya.
Antara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan, antara lain Art and Craft, Art Noveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School. Periode tersebut merupakan puncak arsitektur modern sekaligus titik awal dari arsitektur post modern. Postmodern tidak hanya memfokuskan pada inti (core) masyarakat modern, tetapi juga postmodern mengkhususkan perhatian merek
a pada bagian tepi (periphery). Dari beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa teoriti postmodern menawarkan intermediasi dari determinasi, perbedaan (diversity) daripada persatuan (unity), perbedaan daripada sintes
is dan kompleksitas daripada simplikasi.
Arsitektur postmodern merupakan arsitektur yang berbeda pandangan serta konsepnya terhadap arsitektur sebelumnya, yaitu arsitektur modern. Arsitektur modern mempunyai pandangan atau idiologi yang anti terhadap sejarah, identitas atau pengenal, dan anti manusia sebagai elemen desain dalam arsitektur. Sebaliknya, arsitektur Postmodern berusaha memunculkan kembali karakteristik sejarah, yang dilengkapi dengan jati diri atau identitas dan berusaha memperlihatkan ciri arsitektur yang d
ekoratif serta elemen-elemen tambahan guna lebih mengesankan keindahan arsitektur tersebut. Arsitektur Postmodern menganut pemahaman bahwa postmodern merupakan bagian dari perjalanan sejarah manusia atau berhubungan dengan seni (art history). Gaya yang dipakai biasanya adalah gaya arsitektur Yunani sampai dengan Neo-klasik. Contoh kota yang sudah mulai menerapkan arsitektur postmodern adalah Los Angeles di USA, Dubai di Uni Emirat Arab
Gambar 1. Bangunan bergaya post modern
Sumber : 2.bp.blogspot.com
Secara umum, Bauman (1992:31) menetapkan kebudayaan postmodern dengan ciri pluralistis, berjalan di bawah perubahan yang konstan, tidak terikat aturan secara universal, kurang dalam hal kenyataan mutlak karena segala yang ada adalah tanda-tanda/ simbol. Post modern menginginkan kembali pada , Postmodernitas adalah modernitas yang telah mengakui ketidakmungkinan terjadinya proyek yang direncanakan semula. Postmodernitas adalah modernitas yang berdamai dengan kemustahilannya dan memutuskan baik dan buruknya. Praktik modern berlanjut sekarang, meskipun sama sekali tanpa objektif yang pernah memicunya.
Postmodernitas penuh dengan ancaman-ancaman yang bersembunyi dibalik setiap kesempatan. Juga kebanyakan kaum postmodernis memiliki pandangan yang lebih pesimis atas masyarakat postmodern. Hal tersebut sesuai dengan pemikiran Jameson (1989) bahwa masyarakat postmodern tersusun atas lima elemen utama, antara lain: (1) masyarakat postmodern dibedakan oleh superfisialitas dan kedangkalannya; (2) ada sebuah pengurangan atas emosi atau pengaruh dalam dunia postmodern; (3) ada sebuah kehilangan historisitas, akibatnya dunia postmodern disifatkan dengan pastiche; (4) bukannya teknologi-teknologi produktif, malahan dunia postmodern dilambangkan oleh teknologi-teknologi reproduktif dan; (5) ada sistem kapitalis multinasional.
Referensi:
http://www.oocities.com
http://www.scribd.com